menu melayang

Sunday, May 20, 2018

Ratusan Wartawan di Medan Kutuk Aksi Represif Aparat TNI AU

Ratusan wartawan dari berbagai media yang tergabung dalam Forum Jurnalis Medan, Selasa (16/08/2016), melakukan aksi solidaritas terkait penganiayaan yang dilakukan aparat TNI AU terhadap dua wartawan, Array Agus (Tribun Medan) dan Andi Syafrin (MNV TV), saat meliput bentrok warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia dengan TNI AU, Senin (15/08/2016).


Aksi yang digelar di Bundaran Imam Bonjol Medan tersebut diikuti perwakilan dari PWI Sumut, PFI Medan, ITJI Sumut, AJI Medan dan AMCI Medan.

Para insan pers dalam aksinya membawa poster dan karangan bunga yang bertuliskan berbagai kecaman atas aksi represif aparat TNI AU terhadap kedua wartawan yang mengharuskan salah satunya menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Medan.

“Kami meminta agar oknum yang telah melakukan penganiayaan terhadap teman kami dihukum dan diberi sanksi seberat-beratnya. Tindakan mereka itu dinilai tidak berprikemanusiaan,” teriak para wartawan.

“Kami sangat berduka. Karena ketidakpahaman oknum TNI AU tersebut berakhir pada penganiyaan yang menimpa rekan kami. Aparat juga belum memahami UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang mengatur kebebasan pers dalam melaksanakan tugas jurnalistik,” ujar Ketua ITJI, Edi Irawan.

Usai berorasi di Bundaran Imam Bonjol Medan, aksi dilanjutkan ke Markas Komando Operasi Lanud Soewondo Medan, Jalan Imam Bonjol. Para jurnalis meminta kepada Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, agar mencopot Komandan Lanud Soewondo Medan.

“Rekan kita, Syafrin, mengalami patah tulang leher dan saat ini dalam kondisi yang sangat lemah. Tim dokter dari Rumkit Royal Prima Medan sedang melakukan observasi untuk tindakan operasi,” ucap Ketua FJM, Jonris Purba.

Aksi diakhiri dengan peletakkan karangan bunga yang bertuliskan “Berduka atas Matinya Nurani Aparat” di depan Markas Komando Operasi Lanud Soewondo Medan.

(as)

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel